Pendaki Ditemukan Tewas Mengapung di Kawah Merapi Dempo
Ket.Gambar : Azwin yang tewas mengapung di dalam kawah Gunung. (Foto Rina S)
RadarOnline, Pagaralam
Naas bagi Aswin (22 thn ), warga Dusun Aur Duri Kelurahan Karang Dalo Kecamatan Dempo Tengah menghilang saat sedang melakukan pendakian ke Puncak Gunung Dempo (GAD), Sabtu (30/3/2013).
Informasi yang diterima Radar Online, korban bersama lima rekannya yaitu, Danu, Ringgo, Rohman, Ade dan Nanda saat melakukan pendakian kepuncak Gunung Api Dempo. Namun saat turun dari kawah GAD korban terpisah dari rombongan dan langsung menghilang.
Saat rombangan pendaki tersebut mengetahui salah satu dari mereka menghilang. Danu (16) salah satu dari rombongan langsung turun gunung untuk mengabarkan kepada keluarga dan kerabat korban tentang hilangnya Aswin tersebut.
Jemi (31) salah satu kerabat korban mengatakan, sebelumnya keenam pendaki berangkat naik ke puncak Dempo, Sabtu (30/3/2013) sekitar pukul 11.00. Pada Minggu (31/3/2013) keenam pendaki tersebut naik ke Puncak GAD untuk berfoto dibibir jurang kawah GAD.
"Setelah berfoto dan hendak kembali naik ke puncak GAD dari dan langsung turun ke tenda, Aswin terpisah dari rombongan. Diduga korban tersesat, sehingga membuat rombongan lainnya memutuskan melakukan pencarian namun korban tak kunjung ditemukan. Beberapa rekan lainnya langsung turun untuk melaporkan kejadian tersebut kewarga," jelasnya, kepada Radar Online, Senin (1/4/2013).
Mendengar kabar tersebut keluarga bersama sejumlah warga langsung melaporkan hilangnya kerabat mereka ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam. Bahkan sebagian lagi pihak keluarga langsung menyusul ke puncak Dempo untuk melakukan pencarian.
Akhirnya Aswin pun (22 tahun), ditemukan Tim SAR, Selasa (2/4/2013) sekitar pukul 10.00 WIB.
Tubuh korban ditemukan telah mengapung di dalam kawah Gunung Api Dempo (GAD). Saat ditemukan, sudah terapung didalam kawah dengan kondisi tubuh tertelungkup.
Dari info yang diterima Radar Online, Selasa (2/4/2013), korban pada Sabtu (30/3/2013) melakukan pendakian kepuncak Gunung Api Dempo bersama 6 orang rekannya. Saat melakukan pendakian korban menghilang dan terpisah dari rombongannya saat akan turun kekawasan kawah GAD.
Mengetahui korban menghilang rekan korban lalu turun untuk memberitahukan kepada keluarga korban. Menerima kabar tersebut keluarga dibantu tim SAR langsung melakukan pendakian untuk mencari keberadaan korban. Setalah dilakukan pencarian sekitar tiga hari tim melakukan pencarian. Korban berhasil ditemukan dalam kondisi tewas mengapung dikawah gunung berapi.
Kondisi kawah yang mememiliki medan yang sangat berat serta dikhawatirkan menyeburkan gas beracun dan bisa membahayakan tim evakuasi. Maka berdasarkan hasil kesepakatan pihak keluarga bersama tim SAR, jasad korban tidak dievakuasi dan dibiarkan berada di dalam kawah GAD.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam, Herawadi melalui Kabid Kesiapsiagaan Bencana, Yusman Sohar mengatakan, pihak BPBD sudah berusaha mengevakuasi korban dengan mencoba turun ke bibir kawah.
"Kita sudah berusaha mencoba melakukan evakuasi. Namun karena kondisi cuaca dan medan yang sangat berat terpaksa usaha evakuasi dihentikan. Penghentian evakuasi sudah disetujui oleh pihak keluarga," ujarnya.
Team evakuasi pun akan melanjutkan kembali sambil menunggu bantuan Team Sar dari Palembang dan PT Bukit Asam.Cuaca dan medan yang cukup berat,untuk berkomunikasi saja kami juga dibantu oleh Gabungan dari Dukungan Komunikasi Orari Lokal Pagaralam.(Rina)
Naas bagi Aswin (22 thn ), warga Dusun Aur Duri Kelurahan Karang Dalo Kecamatan Dempo Tengah menghilang saat sedang melakukan pendakian ke Puncak Gunung Dempo (GAD), Sabtu (30/3/2013).
Informasi yang diterima Radar Online, korban bersama lima rekannya yaitu, Danu, Ringgo, Rohman, Ade dan Nanda saat melakukan pendakian kepuncak Gunung Api Dempo. Namun saat turun dari kawah GAD korban terpisah dari rombongan dan langsung menghilang.
Saat rombangan pendaki tersebut mengetahui salah satu dari mereka menghilang. Danu (16) salah satu dari rombongan langsung turun gunung untuk mengabarkan kepada keluarga dan kerabat korban tentang hilangnya Aswin tersebut.
Jemi (31) salah satu kerabat korban mengatakan, sebelumnya keenam pendaki berangkat naik ke puncak Dempo, Sabtu (30/3/2013) sekitar pukul 11.00. Pada Minggu (31/3/2013) keenam pendaki tersebut naik ke Puncak GAD untuk berfoto dibibir jurang kawah GAD.
"Setelah berfoto dan hendak kembali naik ke puncak GAD dari dan langsung turun ke tenda, Aswin terpisah dari rombongan. Diduga korban tersesat, sehingga membuat rombongan lainnya memutuskan melakukan pencarian namun korban tak kunjung ditemukan. Beberapa rekan lainnya langsung turun untuk melaporkan kejadian tersebut kewarga," jelasnya, kepada Radar Online, Senin (1/4/2013).
Mendengar kabar tersebut keluarga bersama sejumlah warga langsung melaporkan hilangnya kerabat mereka ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam. Bahkan sebagian lagi pihak keluarga langsung menyusul ke puncak Dempo untuk melakukan pencarian.
Akhirnya Aswin pun (22 tahun), ditemukan Tim SAR, Selasa (2/4/2013) sekitar pukul 10.00 WIB.
Tubuh korban ditemukan telah mengapung di dalam kawah Gunung Api Dempo (GAD). Saat ditemukan, sudah terapung didalam kawah dengan kondisi tubuh tertelungkup.
Dari info yang diterima Radar Online, Selasa (2/4/2013), korban pada Sabtu (30/3/2013) melakukan pendakian kepuncak Gunung Api Dempo bersama 6 orang rekannya. Saat melakukan pendakian korban menghilang dan terpisah dari rombongannya saat akan turun kekawasan kawah GAD.
Mengetahui korban menghilang rekan korban lalu turun untuk memberitahukan kepada keluarga korban. Menerima kabar tersebut keluarga dibantu tim SAR langsung melakukan pendakian untuk mencari keberadaan korban. Setalah dilakukan pencarian sekitar tiga hari tim melakukan pencarian. Korban berhasil ditemukan dalam kondisi tewas mengapung dikawah gunung berapi.
Kondisi kawah yang mememiliki medan yang sangat berat serta dikhawatirkan menyeburkan gas beracun dan bisa membahayakan tim evakuasi. Maka berdasarkan hasil kesepakatan pihak keluarga bersama tim SAR, jasad korban tidak dievakuasi dan dibiarkan berada di dalam kawah GAD.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam, Herawadi melalui Kabid Kesiapsiagaan Bencana, Yusman Sohar mengatakan, pihak BPBD sudah berusaha mengevakuasi korban dengan mencoba turun ke bibir kawah.
"Kita sudah berusaha mencoba melakukan evakuasi. Namun karena kondisi cuaca dan medan yang sangat berat terpaksa usaha evakuasi dihentikan. Penghentian evakuasi sudah disetujui oleh pihak keluarga," ujarnya.
Team evakuasi pun akan melanjutkan kembali sambil menunggu bantuan Team Sar dari Palembang dan PT Bukit Asam.Cuaca dan medan yang cukup berat,untuk berkomunikasi saja kami juga dibantu oleh Gabungan dari Dukungan Komunikasi Orari Lokal Pagaralam.(Rina)